Pemerintah Kota Cimahi menggelar Gerakan Pangan Murah Pangan Pokok (Sembako) dan Pangan Segar Cimahi (GPM PANGSI)

 

Cimahi, Sinar Indonesia News – Pada bulan suci Ramadan dan menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri, harga pangan dan bahan pokok di berbagai daerah seringkali mengalami lonjakan. Untuk mengatasi hal ini, Pemerintah Kota Cimahi menggelar Gerakan Pangan Murah Pangan Pokok (Sembako) dan Pangan Segar Cimahi (GPM PANGSI) sebagai langkah konkret dalam menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat, Kamis (13/03). 


Dalam GPM ini, berbagai bahan pokok yang dijual mencakup beras, minyak goreng, telur, daging ayam, daging sapi, serta berbagai sayur mayur.


Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudistira, menjelaskan bahwa GPM merupakan salah satu strategi untuk menanggulangi inflasi di Kota Cimahi. "Kami berharap GPM ini menjadi solusi untuk menjaga daya beli masyarakat agar tetap terjaga menjelang lebaran, serta memastikan inflasi di Kota Cimahi tidak melebihi ambang batas yang ditetapkan oleh pemerintah pusat, yaitu 3,5 persen," ujarnya.

Selama bulan Ramadhan ini GPM diadakan di beberapa titik strategis di Kota Cimahi, termasuk di halaman Kantor P3DW (Samsat Cimahi). Pemilihan lokasi ini bukan tanpa alasan, Adhitia menjelaskan bahwa pihaknya ingin memastikan kegiatan ini mudah diakses oleh masyarakat. "Kami memilih tempat yang banyak dikunjungi oleh masyarakat, sehingga manfaat dari GPM dapat dirasakan secara maksimal," tambahnya.


Tujuan dilaksanakan GPM ini bertujuan:

Pengendalian Inflasi Daerah dengan memenuhi kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) dalam rangka mencegah dan menanggulangi terjadinya masyarakat rawan pangan.


Penyediaan pangan serta upaya stabilisasi pasokan, stok dan harga pangan agar stabil antar waktu dan antar daerah, pemenuhan kebutuhan kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) masyarakat yang mengalami keadaan darurat dan kerawanan pangan.


Upaya Pembinaan ke Pelaku Usaha Pangan dengan diBina, diBela dan diBeli (B3) terhadap para Pelaku Usaha Pangan Daerah (KTNA, KWT-KWT, Gapoktan, CHC, Pengusaha Pangan) yang semuanya ber-KTP Cimahi, kecuali Perum Bulog.


Untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) seperti beras, telur, daging ayam, daging sapi, minyak kelapa gula pasir, terrigu dan lain-lain. dalam rangka mencegah dan menanggulangi terjadinya masyarakat rawan pangan terutama Stabilitasi Pasokan dan Harga Pangan saat Bulan Suci Ramadhan dan Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H.


Kalender Penyelengaraaan Gerakan Pangan Murah Pangan Pokok dan Segar Cimahi ini diagendakan 30 kali dalam Tahun 2025 baik di gelar di Pemkot Cimahi maupun di luar Pemkot (di Kelurahan-Kelurahan), dengan anggaran : APBD Kota Cimahi 24 kali; APBD Provinsi 5 kali dan APBN 1 kali.  Hari ini ke-5 kali dari rencana pelaksanaan GPM Tahun 2025.

Ia juga menyebutkan, kegiatan ini terselenggara atas kolaborasi antara Pemerintah Kota Cimahi dan Dinas Ketahanan Pangan serta Peternakan Provinsi Jawa Barat, agar upaya untuk menstabilkan harga pangan dapat dilakukan lebih efektif. "Kami memberikan bantuan berupa fasilitasi distribusi pangan (FDP) sebesar Rp2.000 per kilogram untuk setiap komoditas pokok masyarakat sebanyak 3.500 kg. Dengah hal ini diharapkan dapat membuat harga pangan lebih rendah dari harga pasaran," ungkapnya.


Adhitia mengungkapkan bahwa untuk menjamin kualitas, beberapa bahan makanan yang dijual merupakan produk frozen yang telah terjamin keamanannya. "Kami juga menurunkan beras SPHP dari Bulog Kantor Cabang Bandung sebanyak 10 ton beras dengan harga yang terjangkau, yakni Rp 58.000 per 5 kg," jelasnya.  Selain itu juga untuk komoditas Kebutuhan Pokok Masyarakat (Kepokmas)


GPM tidak hanya bertujuan untuk menyediakan pangan yang murah, tetapi juga untuk mencegah praktik penimbunan dan spekulasi harga oleh oknum-oknum tertentu. Walaupun saat ini tidak ada pembatasan jumlah pembelian, Adhitia menekankan pentingnya etika dalam berbelanja. "Kami ingin masyarakat membeli dengan bijak. Jika ada yang membeli dalam jumlah besar tanpa alasan yang jelas, tentu kami akan mencurigainya, tegasnya.


Selain itu, Adhitia menegaskan bahwa pemerintah akan mengambil tindakan tegas terhadap praktik perdagangan yang tidak fair. "Kami akan berkolaborasi dengan Dinas Perdagangan, Koperasi UKM dan Perindustrian untuk mengawasi harga. Jika ditemukan kenaikan harga yang tidak wajar, kami akan melakukan pembinaan kepada para pedagang dan segera melakukan sidak dan operasi pasar" jelasnya.


Adhitia berharap bahwa dengan adanya Gerakan Pangan Murah ini, masyarakat tidak akan kesulitan dalam memperoleh pangan yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. "Kami berkomitmen untuk selalu memberikan yang terbaik bagi masyarakat Cimahi, terutama di bulan suci yang penuh berkah ini," tutupnya.


GPM diharapkan tidak hanya menjadi solusi jangka pendek, tetapi juga menjadi langkah awal untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya berbelanja dengan bijak dan menjaga kestabilan ekonomi lokal. Dengan kolaborasi dan kesadaran bersama, diharapkan Kota Cimahi dapat menghadapi tantangan inflasi dengan lebih baik.(Red.)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama